Berita ini co-pas dari dikti.go.id
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Depdiknas Fasli Jalal menyebutkan, Depdiknas mengirimkan sebanyak 400 dosen ke wilayah Asia, 250 dosen ke Australia, dan 300 dosen ke Eropa. “Tahun depan Insya Allah kita tambah lagi 800 orang dosen baru,” katanya pada Penandatanganan Kontrak Kerja Pelaksanaan Beasiswa Program Master (S2) dan Doktor (S3) ke Luar Negeri dengan para perwakilan PTN dan Koordinator PTS, di Gedung Ditjen Dikti Depdiknas, Senin (7/07/2008).
Fasli mengatakan, disamping program beasiswa ke luar negeri, Depdiknas juga akan meneruskan program pengalaman pembelajaran. Program ini ditujukan bagi dosen – dosen yang sedang menempuh S3 di dalam negeri untuk selanjutnya mendalami ilmu di luar negeri di universitas pilihan selama satu semester. “Tahun depan kita akan perkaya lagi program dosen yang akan kita kirim melalui kerjasama selama satu semerster dalam bentuk riset, penulisan, ataupun menyiapkan bahan ajar,” ujarnya.
Fasli menyebutkan, total dana untuk beasiswa ini sebanyak Rp.600 milyar untuk berbagai program dan pada 2009 akan menyediakan dana lebih dari Rp.1 triliun khusus untuk dosen. Dia menambahkan, jumlah dosen tetap negeri dan swasta sebanyak 130.000 orang. “Kita upayakan delapan tahun mendatang tidak ada lagi dosen PTN dan PTS di Indonesia yang mengajar di perguruan tinggi, tetapi memiliki kualifikasi di bawah S2,” katanya.
Direktur Ketenagaan Ditjen Dikti Muchlas Samani menyebutkan, awal perkuliahan untuk beasiswa pada Batch III adalah pada bulan September dan Oktober 2008 bagi sebanyak 617 dosen, sedangkan sebelumnya, pada Batch I dan II telah terseleksi sebanyak 459 dosen.
Adapun lama pemberian beasiswa maksimum tiga tahun untuk program S3 dan dua tahun untuk program S2. Komponen biaya yang diberikan meliputi uang kuliah, biaya hidup untuk penerima beasiswa (tidak termasuk keluarga), tiket pesawat pergi – pulang, asuransi kesehatan, biaya buku, biaya kedatangan di negara lain (settling allowance), biaya persiapan keberangkatan (visa, cek kesehatan, paspor, fiskal) biaya kelebihan bagasi kepulangan, biaya program khusus (seminar), biaya penelitian dan penulisan tugas akhir, dan biaya pendaftaran ke universitas. Besaran beasiswa disesuaikan dengan kondisi di negara – negara tujuan.
Sementara persyaratan bagi pelamar adalah sudah memperoleh letter of acceptance yang masih berlaku dari institusi dan/atau calon pembimbing dari perguruan luar negeri yang berkualitas (diutamakan dari perguruan tinggi negara maju), melampirkan copy ijazah dan transkrip indeks prestasi kumulatif (IPK) yang telah dilegalasi, melampirkan copy sertifikat bukti kemampuan Bahasa Inggris (TOEFL Institusional 500, IELTS 6,0) atau bahasa asing lainnya sesuai dengan ketentuan dari perguruan tinggi tujuan masing-masing, dan untuk pelamar S3 melampirkan usulan penelitian yang telah disetujui oleh (atau paling tidak sudah dikomunikasikan) calon pembimbing di perguruan tinggi luar negeri.
Sumber: Pers Depdiknas
terima kasih atas informasinya… saya minta ijin untuk di co-pas kembali di situs beasiswa luar negri beasiswabelajar.com
Salam